Palangka Raya – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) di bawah kepemimpinan Gubernur H Agustiar Sabran menghadirkan serangkaian program pendidikan strategis sebagai wujud nyata “kado” istimewa dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional. Inisiatif ini berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kesejahteraan tenaga pendidik, sekaligus mempercepat realisasi cita-cita “Satu Keluarga Satu Sarjana”.
Sejumlah program unggulan yang telah berjalan sejak awal kepemimpinan Gubernur Agustiar mencakup skema pembiayaan pendidikan yang masif. Salah satunya adalah Program 10.000 Kuliah Gratis yang kini telah menggandeng 33 perguruan tinggi se-Kalteng. Hingga saat ini, program tersebut dilaporkan telah memberikan manfaat bagi 3.060 mahasiswa dengan total alokasi anggaran mencapai Rp15,3 miliar.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Muhammad Reza Prabowo, menegaskan bahwa sinergi lintas pihak sangat krusial untuk keberlanjutan program ini.
”Keinginan Bapak Gubernur adalah untuk menciptakan program 1 Keluarga 1 Sarjana, dan ini perlu sinergi bersama. Awalnya hanya di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, kini telah diikuti 33 perguruan tinggi lainnya se-Kalteng yang mendukung peningkatan kualitas SDM,” ujar Reza.
Selain program kuliah, Pemerintah Provinsi juga memperkuat pendidikan dasar dan menengah melalui Program Sekolah Gratis via Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) dan Seragam Gratis. Tercatat, sebanyak 34.270 siswa dari jenjang SMA, SMK, dan SKH telah menerima dana BOSDA pada tahun ini.
Kebijakan seragam gratis juga diterapkan secara adil. Siswa baru dari keluarga miskin ekstrem mendapatkan empat jenis pakaian beserta sepasang sepatu, sementara siswa dari keluarga mampu menerima dua jenis pakaian (batik dan olahraga). Distribusi seragam ini diatur agar alokasi yang tidak terpakai oleh siswa mampu dapat dialihkan kepada siswa kelas XI dan XII dari keluarga tidak mampu.
Dari sisi kesejahteraan, komitmen Pemprov Kalteng terhadap guru mendapat apresiasi tinggi. Berbagai kebijakan strategis telah digulirkan, termasuk pengembalian pembayaran Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) Guru, pemberian tambahan insentif, hingga upaya penyediaan hunian yang layak bagi tenaga pendidik.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Se-Kalteng, Arifin, menyampaikan apresiasi mendalam atas terobosan ini. ”Program-program ini menunjukkan komitmen nyata Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam menjadikan guru sebagai pilar utama kemajuan daerah. Kami sangat berterima kasih dan menghargai upaya peningkatan kesejahteraan melalui penyediaan hunian yang layak,” kata Arifin.
Program ini dinilai tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga membangun rasa memiliki dan dedikasi guru, terutama yang bertugas di wilayah terpencil.
Inovasi lain dalam dunia pendidikan Kalteng juga terus digalakkan, seperti digitalisasi pembelajaran, pelatihan guru Huma Betang, peningkatan kategori rapor pendidikan, hingga penguatan program ‘Pak Agustiar Mengajar’. Serangkaian program ini diklaim menjadi bukti keseriusan Pemprov Kalteng dalam membawa pendidikan di Bumi Tambun Bungai melesat maju, demi mewujudkan visi Kalteng Berkah menuju Indonesia Emas Tahun 2045.(tb)