PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) menunjukkan komitmen penuh untuk segera merealisasikan program unggulan “Satu Keluarga, Satu Sarjana”. Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran, memastikan program ambisius yang ia gagas ini mulai berjalan pada Tahun 2026, dengan menyiapkan kuota besar hingga 15.000 orang. Program ini bertujuan memberikan kesempatan bagi warga Kalteng yang kurang mampu untuk menuntaskan pendidikan hingga jenjang sarjana.
Gubernur Agustiar menyampaikan langsung kepastian realisasi program ini saat wawancara di Istana Isen Mulang, Palangka Raya, Sabtu (22/11/2025).
“Satu keluarga, satu sarjana. Itu dipastikan Tahun 2026 ini jalan. Bagi kriterianya adalah orang yang berhak menerima,” tegas Gubernur Agustiar.
Komitmen Kuota 15.000 dan Prioritas Sasaran
Pemprov Kalteng memprioritaskan program Satu Keluarga Satu Sarjana Kalteng ini bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Langkah ini menjamin bantuan pendidikan tepat sasaran dan tidak tumpang tindih dengan program sejenis yang dijalankan pemerintah pusat.
Untuk menjamin kelancaran program, Pemprov Kalteng telah menyiapkan alokasi anggaran dan kuota yang signifikan.
“Kami siapkan juga, ada 15 ribu (kuota untuk program sarjana). Untuk sekolah gratisnya ada 35 ribu kami siapkan,” ungkap Gubernur Agustiar. Ia menambahkan, “Kami sudah hitung-hitung, karena program ini tidak boleh tumpang tindih dengan pusat.”
Pembinaan Lulusan dan Fokus Vokasi
Komitmen Pemprov Kalteng terhadap pendidikan tidak berhenti pada pemberian beasiswa. Pemprov Kalteng juga menyertai program ini dengan rencana pembinaan pasca-kelulusan. Hal ini bertujuan memastikan para sarjana baru memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan daerah.
Gubernur Agustiar menyebutkan bahwa Pemprov tengah menyiapkan Balai Latihan Kerja (BLK) dan fokus pada program vokasi, khususnya untuk jenjang Diploma III. Pemprov Kalteng akan mengarahkan program vokasi ini pada sektor-sektor strategis, terutama pertanian.
Mendukung Kalteng sebagai Penyangga Pangan Nasional
Pemilihan fokus pada sektor pertanian sangat relevan mengingat posisi strategis Kalteng sebagai daerah penyangga pangan nasional. Saat ini, Pemprov Kalteng terus menggencarkan pembukaan lahan pertanian.
“Pembukaan lahan tahun ini saja sudah hampir 30 ribu hektare. Kalau tidak disambut dengan tenaga-tenaga terampil di lapangan, ke depan kita sendiri yang akan kewalahan,” jelasnya. Ia menekankan pentingnya mempersiapkan sumber daya manusia yang cakap di bidang tersebut untuk mendukung percepatan pembangunan dan ketahanan pangan di Kalimantan Tengah. (tb)