Jakarta, Tambunbungai.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Tengah menggelar Forum Komunikasi Media Tahun 2025 dengan tema “Sinergi BI Bersama Media serta Peningkatan Pemahaman Teknologi Digital: Ethical Journalism in the Age of Artificial Intelligence.”
Kegiatan ini bertujuan memperkuat koordinasi antara Bank Indonesia dan insan media di Kalimantan Tengah, sekaligus meningkatkan kompetensi wartawan dalam memahami kebijakan moneter serta pemanfaatan teknologi digital, khususnya kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Dalam sambutannya, Deputi Kepala Perwakilan BI Kalteng Ardian Pangestu menegaskan pentingnya sinergi antara BI dan media dalam menyampaikan informasi ekonomi secara akurat dan berimbang kepada masyarakat.“Sinergi ini penting agar masyarakat memahami arah kebijakan moneter serta perkembangan teknologi digital secara tepat dan beretika,” ujarnya.
Forum ini menghadirkan tiga sesi utama.
Sesi pertama membahas peran BI dalam Pengelolaan Uang Rupiah dan Strategi Penanggulangan Uang Palsu, dipaparkan oleh Nurul Hakim, Analis Junior Departemen Pengelolaan Keuangan BI. Ia menjelaskan peran BI dalam menjaga keaslian dan ketersediaan Rupiah melalui inovasi fitur keamanan pada uang kertas emisi 2022 seperti benang microlenses dan tinta OVMI. Inovasi ini mengantarkan Rupiah meraih penghargaan Best New Banknote Series dari IACA 2023 di Meksiko.
BI juga terus mengedukasi masyarakat melalui kampanye “Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah” untuk menjaga kepercayaan terhadap Rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa.
Sesi kedua membahas pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, disampaikan oleh Rabiul Misa, Analis Junior FPPUKIS KPwBI Kalteng. Ia menjelaskan tiga strategi utama BI dalam memperkuat ekosistem keuangan syariah: penguatan produk halal, akselerasi keuangan syariah, serta peningkatan literasi dan gaya hidup halal.
Program nyata di Kalteng antara lain pengembangan ekonomi pesantren berbasis pangan, pelatihan juru sembelih halal (Juleha), dan sertifikasi produk halal, termasuk dukungan terhadap wakaf uang dan keuangan sosial syariah.“Sinergi antara pemerintah, lembaga keagamaan, dan masyarakat menjadi kunci keberlanjutan ekosistem syariah,” jelas Rabiul.
Sesi ketiga diisi oleh Rio Wardhani, Asisten Direktur Divisi Relasi Media Massa & Opinion Maker Departemen Komunikasi BI, yang menyoroti peran media massa sebagai mitra strategis BI dalam memperkuat komunikasi kebijakan publik.“Di era informasi yang serba cepat, keakuratan dan konteks dalam pemberitaan sangat penting untuk menjaga kepercayaan terhadap kebijakan bank sentral,” tegas Rio.
Ia menambahkan bahwa BI menerapkan strategi komunikasi 360 derajat dengan menggabungkan media digital, tradisional, dan kolaborasi bersama key opinion leader guna menjangkau masyarakat luas.
Selain sesi diskusi, forum ini juga menampilkan praktik pemanfaatan teknologi AI dalam jurnalisme, dipandu oleh Haresti Asysy Amrihani dan Muhammad Fauzi Ghifari. Para peserta mempelajari penggunaan ChatGPT dan Grok (AI besutan xAI) sebagai alat bantu dalam riset cepat, analisis data, serta penyusunan draf berita ekonomi dan keuangan secara akurat dan etis.
Melalui kegiatan ini, BI berharap dapat memperkuat kolaborasi dengan media sekaligus meningkatkan literasi digital wartawan di Kalimantan Tengah.
“Kami ingin media menjadi mitra strategis dalam membangun komunikasi kebijakan yang kredibel, inklusif, dan adaptif terhadap kemajuan teknologi,” tutup Ardian Pangestu.