Kapuas Hulu, Tambunbungai.com – Dalam rangka memperkuat koordinasi lintas sektor di bidang kesehatan dan menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) serta Angka Kematian Bayi (AKB), UPT Puskesmas Sei Hanyo menggelar Lokakarya Mini Lintas Sektor pada Rabu, 21 Mei 2025. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Camat Kapuas Hulu, Jalan Beringin RT 002, Desa Sei Hanyo, dengan melibatkan unsur pemerintahan, TNI/Polri, dan tokoh masyarakat setempat.
Lokakarya ini dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2024 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, serta Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sei Hanyo Nomor: 000.4.7.2/063/PKM-SH/TU/V.2025 tentang Penunjukan Panitia Pelaksana Lokakarya Mini Lintas Sektor yang berlaku sejak 17 Mei 2025.
Kegiatan Lokmin ini merupakan agenda rutin triwulanan Kecamatan Kapuas Hulu yang diinisiasi oleh UPT Puskesmas Sei Hanyo. Tujuannya adalah membangun koordinasi dan komitmen bersama antar pemangku kepentingan, menyatukan misi pembangunan kesehatan, serta mendapat dukungan dan masukan dari Camat, Polsek, Koramil, Kepala Desa, hingga tokoh masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Salah satu momen penting dalam lokakarya kali ini adalah penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) antara Bidan Puskesmas Sei Hanyo dan para Dukun Kampung. Kesepakatan ini lahir sebagai bentuk komitmen bersama untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi yang hingga kini masih menjadi tantangan serius, terutama akibat praktik persalinan di luar fasilitas kesehatan.
Penandatanganan MoU tersebut disaksikan langsung oleh Camat Kapuas Hulu Suwigno, S.H., Plt. Kepala UPT Puskesmas Sei Hanyo Yohanes Fransiskus, S.Kep., Ners., Danramil Kapuas Hulu, Wakapolsek, serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya. Dalam kesepakatan tersebut, ditekankan bahwa Dukun Kampung tidak lagi diperbolehkan menolong persalinan secara mandiri di luar faskes, dan harus bekerja sama dengan Bidan Puskesmas untuk mengarahkan ibu hamil melakukan persalinan di fasilitas kesehatan.
Plt. Kepala UPT Puskesmas Sei Hanyo, Yohanes Fransiskus, menyatakan bahwa langkah ini merupakan upaya strategis yang mengedepankan pendekatan kemitraan tanpa mengesampingkan nilai-nilai adat dan budaya masyarakat. “Kami optimis, kolaborasi ini akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya persalinan yang aman dan sehat, sekaligus tetap menjaga nilai tradisi lokal,” ujarnya.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan terjadi penurunan signifikan angka kematian ibu dan bayi di wilayah Kecamatan Kapuas Hulu. Pemerintah kecamatan bersama seluruh unsur lintas sektor berkomitmen untuk terus mendukung langkah-langkah inovatif yang berpihak pada keselamatan ibu dan anak. (tr)